Tradisi Ngembak Geni dan Maknanya Bagi Umat Hindu

Simak penjelasan tentang tradisi Ngembak Geni yang punya makna tersendiri bagi umat Hindu dalam rangkaian Hari Raya Nyepi.

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 15 Maret 2021 | 19:28 WIB
Tradisi Ngembak Geni dan Maknanya Bagi Umat Hindu
Ilustrasi tradisi Ngembak Geni [Antara/M Risyal Hidayat]

Suara.com - Hari Raya Nyepi telah berlangsung tanggal 14 Maret 2021 kemarin. Biasanya selepas merayakan upacara Nyepi 24 jam penuh, umat Hindu di Bali akan menggelar prosesi Ngembak Geni. Apa itu tradisi Ngembak Geni?

Diketahui, Ngembak Geni ini diselenggarakan pada pinanggal ping kalih Sasih Kadasa atau hari kedua pada bulan kesepuluh kalender Hindu-Bali, yang mana hal ini sekaligus mengakhiri proses catur brata penyepian.

Ngembak Geni sendiri secara bahasa yaitu ngembak artinya ‘bebas’ dan geni artinya ‘api’. Jadi, Ngembak Geni ini memiliki makna bebas menyalakan api atau beraktivitas kembali seperti sedia kala. Adapun penyelenggaraan Catur Brata Penyepian seperti berikut ini:

  • Amati Geni (Tak menyalakan api, misalnya tidak boleh memasak)
  • Amati Karya (tak bekerja)
  • Amati lelungan (tak bepergian)
  • Amati lelungan (tak mencari hiburan)

Prosesi Penutup Hari Nyepi

Jadi, bisa dikatakan Ngembak Geni ini merupakan prosesi atau ritual penutup rangkaian Hari Nyepi. Setiap masyarakat Hindu yang melakukan Brata penyepian, maka keesokan harinya masyarakat akan sembahyang di Pura.

Pada ritual tersebut, para masyarakat Hindu akan berucap syukur dan terima kasih pada Sang Hyang Widhi karena sudah memberikan limpahan berkah yang begitu luar biasa selepas melaksanakan prosesi Catur Brata Penyepian.

Masyarakat Hindu juga berdoa agar memperoleh kedamaian, keteguhan serta kesucian hati selama setahun ke depan.

Setelah itu, masyarakat Hindu akan melakukan ritual Lengsur Banten. Ritual ini berupa persembahan kepada Sang Hyang Widhi. Adapun isi sesembahan tersebut yakni buah-buahan seperti jeruk, pisang, apel yang warnanya kekuningan, dan lain sebagainya.

Prosesi selanjutnya yakni Dharma Santi atau Sima Krama atau semacam silaturahim dengan mengunjungi kerabat, teman kerja, teman dekat, dan lain sebagainya untuk saling memberikan maaf atas berbagai kesalahan.

Tradisi Ngembak Geni

Umumnya, saat berlangsungnya Ngembak Geni, sejumlah daerah yang ada di Bali akan menyelenggarakan berbagai pertunjukan, seperti omed-omedan. Omed-omedan sendiri yaitu tradisi tarik-menarik dan dorong-mendorong.

Biasanya omed-omedan ini diikuti oleh para remaja laki-laki serta perempuan dengan rata-rata usia sekitar 16 hingga 21 tahun. Lalu, dibagi menjadi tim.

Setiap tim mempunyai ketua yang akan berdiri di depan yang kemudian diikuti oleh para anggotanya yang saling berpegangan pada pinggang teman yang berada di depannya. Tim yang melewati batas garis dianggap kalah.

Selain tradisi omed-omedan, ada juga tradisi mandi lumpur atau dikenal juga dengan Mebuug Buugan. Masyarakat Hindu percaya dengan melakukan tradisi Mebuug Buugan, maka segala dosa dan keburukan akan terbasuh bersih oleh lumpur dan bersiap menyambut kehidupan baru.

Demikianlah informasi mengenai makna tradisi Ngembak Geni dan sejumlah tradisi yang ada di dalamnya. Selamat merayakan hari Raya Nyepi dan Ngembak Geni bagi yang merayakan.

Kontributor : Ulil Azmi

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti Suara.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI