Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Matahari, Objek Terbesar di Tata Surya

Kompas.com - 02/06/2023, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Matahari adalah objek terbesar di tata surya dan dianggap sebagai pusat tata surya. Matahari memiliki 99,8 persen dari massa tata surya dan diameternya 109 kali lebih besar Bumi, sehingga diperkirakan sekitar satu juta Bumi bisa muat di dalam Matahari. 

Mengutip Space, usia Matahari relatif muda karena merupakan bagian dari generasi bintang yang dikenal sebagai Populasi I, yang relatif kaya akan unsur yang lebih berat daripada helium. 

Generasi bintang yang lebih tua disebut Populasi II dan generasi awal Populasi III mungkin telah ada. Meski demikian, belum ada anggota dari Populasi II dan III yang diketahui.

Fakta-fakta Matahari

Dirangkum dari NASA dan Universe Today, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Matahari yang mungkin belum banyak diketahui.

Baca juga: Seperti Apa Suara Matahari?

1. Matahari terbuat dari gas

Matahari terbuat dari gas bermuatan listrik super panas yang disebut plasma, yang berputar dengan kecepatan berbeda di berbagai bagian Matahari. 

Di ekuatornya, Matahari menyelesaikan satu rotasi dalam waktu 25 hari Bumi. Di kutubnya, Matahari berotasi sekali pada porosnya setiap 36 hari Bumi.

2. Tidak memiliki bulan

Matahari tidak memiliki bulan, tetapi diorbit oleh delapan planet, lima planet kerdil, puluhan ribu asteroid, dan mungkin tiga triliun komet serta benda es.

3. Sumber kehidupan di Bumi

Tidak ada yang bisa hidup di Matahari, tetapi energi Matahari sangat penting bagi kelangsungan sebagian besar kehidupan di Bumi.

Baca juga: Seperti Apa Bintik Matahari yang Ditangkap Teleskop Inouye Solar?

4. Suhu inti Matahari sekitar 15 juta derajat C

Suhu di inti Matahari 15 juta derajat Celsius, cukup panas untuk mempertahankan fusi nuklir. Suhu ini menciptakan tekanan luar yang menopang massa raksasa bintang dan menjaganya agar tidak runtuh.

5. Matahari sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium

Jika Matahari dapat dibongkar dan unsur-unsurnya yang berbeda ditumpuk, kita akan menemukan bahwa 74 persen massanya berasal dari hidrogen, 24 persen helium, dan 2 persen sisanya termasuk sejumlah kecil besi, nikel, oksigen, dan semua elemen lain yang ada di Tata Surya.

6. Usia Matahari sekitar 4,59 miliar tahun

Para astronom berpendapat bahwa Matahari (dan planet-planetnya) terbentuk dari nebula matahari sekitar 4,59 miliar tahun yang lalu.

Saat ini, Matahari sedang dalam tahap deret utama, perlahan-lahan menghabiskan bahan bakar hidrogennya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Umur Matahari?

Pada suatu saat, dalam waktu sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, Matahari akan memasuki fase raksasa merah, di mana ia akan membengkak hingga memakan planet bagian dalam, termasuk Bumi (mungkin). 

Kemudian, Matahari mengelupas lapisan luarnya dan menyusut kembali menjadi katai putih yang relatif kecil.

7. Matahari memiliki lapisan

Matahari terlihat seperti bola api yang menyala, tetapi sebenarnya memiliki struktur internal yang berlapis-lapis. 

Permukaan Matahari yang dapat kita lihat disebut fotosfer, di bawahnya terdapat zona konvektif, di mana panas bergerak perlahan dari Matahari bagian dalam ke permukaan dan material yang didinginkan jatuh kembali ke bawah dalam bentuk kolom. 

Baca juga: Apakah yang Dimaksud Indeks Sinar UV Matahari?

Wilayah ini dimulai pada 70 persen dari radius Matahari. Di bawah zona konveksi adalah zona radiasi. Di zona ini, panas hanya dapat merambat melalui radiasi. 

Kemudian, ada inti Matahari uang terbentang dari pusat Matahari hingga jarak 0,2 jari-jari Matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com