Matahari Sangat Panas tapi Luar Angkasa Tetap Dingin, Kok Bisa?

Matahari Sangat Panas tapi Luar Angkasa Tetap Dingin, Kok Bisa?

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 27 Feb 2023 20:00 WIB
Matahari
Alasan Luar Angkasa Tetap Dingin Padahal Matahari Sangat Panas. (Foto: ESA)
Jakarta -

Matahari adalah pusat tata surya yang memiliki suhu sangat tinggi sehingga bisa dirasakan oleh planet lain. Meski begitu, kenapa luar angkasa memiliki suhu yang dingin meski ada Matahari.

Sebelumnya kita pahami dulu yuk tentang Matahari. Matahari adalah bola gas api yang memiliki suhu hingga 15 juta celcius dengan suhu permukaan 5.500 celcius. Bagian terpanas Matahari terletak pada bagian inti.

Pada inti Matahari, Matahari membakar jutaan ton hidrogen setiap detik dalam proses yang disebut fusi nuklir. Fusi mengubah hidrogen menjadi helium dan melepaskan energi dalam jumlah yang besar dalam prosesnya. Perpaduan itulah yang menciptakan panas dan sinar cahaya yang akhirnya mencapai Bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain panas, ukuran Matahari sangatlah besar. Dalam situs Arizona State University disebutkan Matahari bisa menampung 1 juta Bumi!

Seberapa Panas Matahari?

Tidak hanya sangat besar, Matahari memiliki suhu permukaan hingga ribuan celcius. Suhu Matahari akan berbeda pada tiap bagiannya.

ADVERTISEMENT

Terdapat lapisan Matahari yang disebut fotosfer dengan suhu 5.000 derajat celcius. Uniknya, semakin menjauh dari fotosfer, suhu Matahari akan semakin panas.

Matahari juga memiliki lapisan atmosfer terluar yang disebut korona. Korona adalah lingkaran cahaya terang yang dapat kamu lihat selama gerhana matahari total.

Titik terjauh korona dari matahari bisa mencapai 1,9 juta derajat celcius. Itu pun masih sangat jauh dengan suhu di inti Matahari. Suhu di inti Matahari bervariasi dan bisa mencapai hingga 15 juta derajat celcius. Lebih panas dari lava terpanas di Bumi!

Nah jika membahas tentang suhu, ada yang unik antara suhu Matahari dengan ruang di sekelilingnya yakni ruang angkasa.

Berbeda dengan Matahari, luar angkasa memiliki suhu yang jauh lebih rendah yakni 270 celsius. Hal ini menjadi perdebatan karena meski dekat dengan Matahari, mengapa suhu luar angkasa tetap dingin?

Alasan Luar Angkasa Memiliki Suhu yang Dingin

Luar angkasa tetap memiliki suhu yang dingin meski ada Matahari yang sangat panas karena berkaitan pada cara perpindahan panas.

Panas sebagai radiasi bergerak melalui kosmos, yaitu objek yang lebih panas bermigrasi ke objek yang lebih dingin dengan gelombang energi inframerah.

Gelombang radiasi ini bertugas menyalurkan panasnya ke molekul lain yang dilalui. Itulah proses perpindahan panas dari Matahari ke Bumi.

Namun dalam hal ini, radiasi hanya menyalurkan panasnya ke molekul atau partikel yang dilewatinya. Alhasil, molekul atau partikel yang tidak dilewati akan tetap dingin.

Luar Angkasa Memiliki Sedikit Molekul Penghantar Panas

Panas Matahari bisa salurkan melalui molekul, sedangkan luar angkasa disebut sebagai ruang hampa. Artinya, molekul gas di luar angkasa terlalu sedikit dan terlalu jauh untuk saling bertemu satu sama lain.

Hal ini yang membuat Matahari tidak bisa menyalurkan panasnya dengan gelombang inframerah dan melalui proses konduksi.

Hal ini serupa dengan konveksi, yaitu perpindahan panas melalui gravitasi. Seperti diketahui, luar angkasa tidak memiliki gravitasi dan itulah alasan luar angkasa tetap dingin.



Simak Video "Penyebab Luar Angkasa Gelap Padahal Ada Matahari"
[Gambas:Video 20detik]
(nir/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia