Di Inggris, saat ini dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah sebisa mungkin. Hanya diperbolehkan untuk meninggalkan rumah karena alasan-alasan tertentu seperti berolah raga seminggu sekali, sendiri atau dengan orang lain di dalam rumah. Saat kami keluar untuk berolah raga, khususnya kalau ada orang di sekitar kami, saya memegang tangan anak-anak saya supaya kami tetap menjaga jarak 2 meter (6 kaki) dengan orang lain.

Anak saya yang paling kecil tidak suka berpegangan tangan. Dia tahu kalau dia harus, tetapi saat dia melihat tidak ada orang dan dia dapat bebas, dia langsung lari pergi! Kecuali kami melihat anjing yang besar: maka dia akan berlari kembali dan pegang tangan saya sampai rasa bahaya karena anjing besar itu lewat.

Saya sering berkata, “Tidak apa-apa, saya di sini, tidak perlu takut.”

Dalam Yesaya 40 dan Yesaya 41, nabi Yesaya menggambarkan antara kelemahlembutan Allah dan kuasa Allah. Yesaya 41:10 dan Yesaya 41:13 memberikan saya satu kepastian dan ketenangan di dalam hati selama bertahun-tahun.

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,

janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;

Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;

Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

‘Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu,

memegang tangan kananmu

dan berkata kepadamu:

“Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.”

Allah dengan lemah lembut berkata, “Jangan takut.” Saat kita bertanya, “Mengapa tidak?” Ia menjawab, “Karena Aku menyertai engkau!” Yang Maha Kuasa “Aku Adalah Aku” Yahwe itu beserta kita. Kebenaran ini menenangkan hati kita. Kalau-kalau kita lupa, Ia mengulangi perkataan-Nya, “Jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu!”

Bapa kita di surga yang baik itu berjanji untuk menguatkan, menolong, dan memegang kita dengan tangan-Nya yang membawa kemenangan! Ini mengingatkan kita akan kesetiaan Allah kita yang berjanji memegang kita untuk selamanya. Sama seperti Yesus dalam Yohanes 10:28 berkata, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” Di dalam Yesaya 40:28-31, kita dapat melihat contoh kebesaran kuasa dan kekuatan Allah yang Ia sediakan bagi kita:

“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Kita tidak menjadi lemah, kita tidak menjadi lesu. Begitu banyak yang tidak semestinya. Kami merindukan Kristus untuk kembali. Tetapi kita dipanggil untuk menunggu Tuhan.

Dalam hari-hari belakangan ini saya merasa lemah dan lesu karena rasa frustrasi dengan perubahan dalam hidup saya. Namun, seorang misionari, Amy Carmichael menemukan dalam bertahun-tahun yang lalu, “dalam penerimaan terdapat damai sejahtera.” Saya melihat kebenaran di dalam pernyataan ini.

Saya sangat suka bagaimana dalam Yesaya 41:13 Allah mengambil tangan kita dan memastikan kita untuk tidak takut: “Aku akan menolong engkau,” kata-Nya. Tidak perlu merasa takut karena Ia berkuasa atas dunia yang Ia ciptakan ini. Saat dunia ini jatuh, rencana penebusan-Nya dan tujuan-Nya bekerja. Kemudian dalam Yesaya 42:5-6 Allah pencipta kita akan menuntun dan menunjukkan jalan – dimana kita dapat menghidup hidup yang bersinar menjadi terang bagi mereka yang ada disekitar kita, menuntun mereka kepada Juru Selamat kita. Kita memiliki banyak kesempatan untuk melakukannya di masa-masa seperti ini.

Dunia ini tidak seharusnya seperti ini. Namun sama seperti anak saya, dalam ketakutan, berlari memegang tangan saya, kita juga dapat berlari kepada Juru Selamat kita. Saat rasa takut mulai menguasai kita, kita dapat berlari kepada Bapa di surga, dan memegang tangan-Nya yang penuh kuasa dan setia, dan kita dikuatkan untuk terus melewati ini.

Ia beserta kita, Ia tidak pernah meninggalkan kita. Masa depat kita terjamin di dalam-Nya. Peganglah tangan-Nya.

Julie McIlhatton,

Penulis untuk Love God Greatly – Northern Ireland, United Kingdom